4 Cara Pemisahan Protein:
a.
Dialisis
Protein dapat dipisahkan dari
senyawa dengan berat molekul rendah yang ada di dalam ekstrak sel atau jaringan
dengan proses dialisis. Molekul besar seperti protein ditahan di dalam kantong
terbuat dari senyawa berpori amat halus, seperti selopan. Jadi, jika kantong
yang mengandung ekstrak sel atau jaringan dimasukkan ke dalam air, molekul
kecil di dalam ekstrak jaringan, seperti garam, akan melalui pori-pori, tetapi
protein dengan berat molekul tinggi akan tertahan di dalam kantong (Lehninger,
1982).
b. Elektroforesis
Protein dapat juga dipisahkan satu dari yang lain oleh
elektroforesis berdasarkan tanda dan jumlah muatan listrik pada gugus R dan
gugus termal asam amino dan terminal karboksil yang bermuatan. Seperti peptida
sederhana, rantai polipeptida protein mempunyai titik isoelektrik yang khas,
yang akan mencerminkan jumlah relatif gugus R asam dan basa Kecepatan migrasi
protein dalam medan listrik tergantung pada kekuatan medan listrik, muatan
protein, dan koefisian pergesekan.
a. Kromatografi
Pertukaran ion
Kromatografi
pertukaran ion merupakan metoda paling banyak yang di pergunakan untuk
memisahkan, mengidentifikasi, dan menghitung jumlah tiap-tiap asam amino di
dalam suatu campuran. Metode ini juga memanfaatkan perbedaan dalam tingkah laku
asam-basa dari asam amino, tetapi terdapat factor tambahan yang menyebabkan
prosedur ini efektif. Kolom kromatografi terdiri ari tabung panjang yang diisi
oleh granula resin sintetik yang mengandung gugus bermuatan tetap. Resin dengan
gugus anion tersebut disebut resin penukar kation, resin dengan gugus kation
disebut gugus penukar anion. Dalam bentuk kromatografi penukar ion yang paling
sederhana, asam amino dapat dipisahkan pada kolom resin penukar kation. Dalam
hal ini gugus anionnya terikat.
A. Filtrasi gel
Merupakan pemisahan protein
berdasarkan ukuran. Perangkaian otomatis memanfaatkan sejumlah kecil peptida
yang berukuran besar(30 sampai 100 residu). Walaupun demikian, banyak
polipeptida berbobot molekul tinggi yang telah mengalami denaturasi mengkin
tidak bisa larut karena selama denaturasi terpapar pada residu hidrofobik yang
sebelumnya masih terpendam. Meskipun ketidak larutan dapat diatasi dengan
pemberian urea, alcohol, asam atau basa organic, keadaan ini membatasi
penggunaan selanjutnya teknik pertukaran ion untuk permurnian peptida. Namun,
filtrasi gel terhadap peptida hidrofobik yang besar dapat dilakukan dalam asam
asetat atau asam format 1-4 molar.
Daftar Pustaka:
Lehninger AL. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid II.
Thenawidjaja M, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Principles
of Biochemistry
Mayes PA.1990. Biokimia Harper. Edisi
22. Penerjemah: Dharmawan I. Jakarrta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sumber gambar:
http://irfanchemist.wordpress.com/tag/purification-of-protein/ diakses 25 maret 2013